08/12/13

[BOOK REVIEW] Kukila

Kukila 
M. Aan Mansyur
Gramedia Pustaka Utama
192 halaman

Crap. I should have been sleeping now :(

Soalnya besok ada pertemuan komunitas pecinta bahasa gitu deh, terus pertemuan kali ini wajib banget datang, kalo nggak nanti ‘dipecat’ jadi anggota :/ yah semoga saja besok saya nggak telat dan ngga minder, soalnya meet up-nya di universitas-jaket-kuning (yah you know lah ya #gagalsensor)
Ah sudahlah, malahan curhat dia, kebiasaan-_-

Oke, sekarang mau bahas kumcernya M. Aan Mansyur, Kukila.

Jujur gampang-gampang susah baca kumcer ini, terutama untuk cerpen Kukila sendiri, kalau tidak terbiasa dengan gaya cerita semacam monolog gitu dan alur maju-mundur yang dijelaskan secara eksplisit maka bisa jadi akan kurang bisa memahami makna dari cerpen tersebut.

Selain Kukila, kumcer ini juga memuat beberapa cerpen lainnya. Tapi, dari enam belas cerpen tersebut yang menarik perhatian saya diantaranya adalah Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi, Lebaran Kali Ini Aku Pulang, Hujan. Deras Sekali, dan Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim.


Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)

Bagaimana dongeng masa lalu yang berkisah tentang cinta segi tiga yang bisa dikatakan absurd, terulang kembali di masa kini. Kukila namanya, telah menikah dengan laki-laki bernama Rusdi. Mereka memiliki beberapa orang anak. Tetapi, anak-anak tersebut bukanlah anak Rusdi. Ya, Rusdi mandul. Sebelum menikah dengan Rusdi, Kukila telah lebih dulu menjalin kasih dengan Pilang. Entah  bisikan setan apa hingga Rusdi memutuskan untuk ‘menyewa’ Pilang dengan membuat istrinya hamil. Belakangan diketahui kalau sesungguhnya Rusdi juga mencintai Pilang sebagaimana Kukila mencintai Pilang. 
Sayang cinta Rusdi bertepuk sebelah tangan, Pilang dan Kukila saling mencintai walau tak benar-benar saling memiliki. 

Uniknya, penulis dapat membuat seolah-olah kisah cinta segi tiga tersebut terulang kembali. Jadi, diceritakan juga kalau sebelumnya, ada dongeng tentang kisah Kukila-Pilang-Rusdi yang ketiganya tidak bisa menyatukan cintanya karena dihalangi oleh hukum adat, dimana saat itu Rusdi yang seorang anak pemangku adat mencintai Pilang yang sudah mempunyai kekasih yaitu Kukila. Karena tak bisa memiliki Pilang, Rusdi pun akhirnya menikahi Kukila. 

Hal yang menarik lain juga karena sebenarnya kisah Rusdi & Pilang hanya penggambaran saja bagaimana ‘hukum adat’ di dunia nyata masih berlaku terutama di Indonesia. Ah sudahlah tak mau membahas LGBT dan sejenisnya nanti meleber kemana-mana, ilmu gue masih cetek bingit soal begituan-_-

Nah, ending cinta segi tiga Kukila-Pilang-Rusdi gimana? Ya, lebih baik baca sendiri, ga asik kalo diberi tahu :))


Setia adalah Pekerjaan yang Baik

Ceritanya rada muter-muter sih dan pas baca endingnya reaksi gue langsung yang kayak : “ah monang ini cerpen singkat banget tapi ngena”

Jadi, ceritanya hanya dibagi point-pointnya saja gitu, tapi kalimat-kalimat yang sangat singkat tersebut tepat mengenai sasaran tentang hal apa yang diceritakan.

Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi

Don’t judge a story by its title, dude. Bukan cerita bokep kok. Sumpeh. Haha

Jadi, ada suami yang mau menjaga istrinya supaya nggak selingkuh. Dia pun menyuruh supaya istrinya mengenakan celana dalam dari besi yang dikunci dan kunci tersebut dibawa sang suami bahkan saat dia pergi kerja.

Kalo lo ‘melihatnya’ hanya sekadar ‘celana dalam besi pake kunci’ tok bakalan absurd banget baca ini cerpen, tapi kalo menurut gue ini tuh maksudnya sang suami ingin ‘menjaga’ istrinya supaya ngga selingkuh dengan menyuruh istrinya untuk tinggal di rumah saja dan untuk urusan yang lain biar dia aja yang ngurus, supaya si istri tambah percaya kalo si suami gak bakalan selingkuh di luar rumah. Tapi, kenyataannya justru dengan ‘membungkam’ sang istri di rumahnya, si suami bisa bebas leluasa berselingkuh di luar sana.
Nah, sang istri juga sebenarnya tahu kalau sang suami selingkuh tapi ia tetap memilih bungkam karena ingat perkataan ayahnya, yaitu :


Hidup adalah sembunyi. Jika kau miskin, kau harus tahu menyembunyikan papa. Jika kau kaya, kau harus tahu bagaimana menyembunyikan harta. Jelek atau cantik, kau harus tahu bagaimana menyembunyikan rupa. Belajarlah seni menyembunyikan!

Kalau gue melihatnya ini merupakan contoh nyata dari para istri di luar sana yang sudah gamblang tahu kalo pasangannya selingkuh tapi masih tetap mempertahankan rumah tangganya, dengan alasan ‘cinta’. Kenapa gue bilang begitu, bukannya gue ga mikir alasan mempertahankan pernikahan dalam keadaan seperti itu, hanya karena cinta terhadap si tukang selingkuh tersebut tetapi bisa juga karena cinta terhadap anak dan sebagainya, tapi maksud gue di cerpen ini belakangan diketahui kalau si istri juga selingkuh dan dia juga merahasiakannya, kalau begitu, apa hakikatnya tetap mempertahankan rumah tangga?

Nah, yang kaya begitu lumayan banyak juga kejadian di luar sana. Yah, namanya juga ‘cinta’ dan ini juga hanya sebuah cerita, ya cerita yang nyata.
 
Lebaran Kali Ini Aku Pulang

Pokok bahasannya sebenarnya bagaimana kebanyakan daerah di Indonesia sekarang ini sudah banyak yang berubah. Mulai dari infrastrukturnya hingga kelakuan masing-masing orangnya yang mengklaim dirinya ‘lebih modern’ dengan mengikuti perangai monoton, menggunakan barang-barang impor dan perilaku gender yang menyimpang masyarakat kota.

Tapi, anehnya ada satu yang tak berubah, surau atau musholla tetaplah menjadi musholla yang sepi pengunjung yang Ustaz-nya merangkap sebagai marbot. Untungnya dengan kepulangan tokoh utama ke kampungnya tersebut, ia berencana untuk membangun masjid.

Hujan. Deras Sekali.

Kalau ini intinya tentang perselingkuhan juga sih. Tapi, yang membuat gue suka dengan cerpen ini karena kata-katanya yang enak dibaca dan sebenarnya tidak terlalu puitis. Yah, gitu deh haha

Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim

Dari cerpen ini, dibagi-bagi jadi point-point cerita juga. Point pertama, sang tokoh utama mengirimkan surat cinta untuk adiknya, dia meminta maaf karena telah merobek seluruh foto ayah mereka. Karena sang ayah meninggalkan ibu mereka tanpa menceraikannya. 

Point kedua, surat cinta untuk seorang wanita yang pernah menjadi mantannya. Entah kenapa penulis kembali menamakan wanita tersebut dengan Kukila. Dan secara eksplisit juga ‘menamakan’ sang tokoh utama yang laki-laki tersebut Pilang.

Oh ya, fyi di cerpen Kukila disebutkan kalau Kukila berarti burung dan Pilang merupakan pohon, keduanya merupakan bahasa Indonesia lama.

Overall, kumcer ini recommended banget buat yang suka dengan gaya cerita yang monolog dan puitis tapi tetap bisa dimengerti. Kalau saya pribadi sih sangat suka dengan gaya bercerita tersebut :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar